Konsultasi Air Minum Berkaporit |
|
Apa
efek samping dari pemberian air minum yang dicampur kaporit/klorin? Dan
bolehkah air minum berkaporit tersebut diberikan ke ayam sejak mulai
DOC?
Jawab :
Tujuan
dari klorinasi (pemberian kaporit/ klorin) adalah sebagai upaya
sanitasi air minum yang dapat membunuh bakteri dan mikroorganisme lain
yang mencemari air. Klorinasi dilakukan dengan cara memasukkan klorin
sebanyak 3-5 ppm ke dalam air minum. Umumnya klorin dijual di pasaran
dalam bentuk kaporit atau calcium hypochlorite (CaOCl2).
Jika kaporitnya murni, untuk memperoleh kadar yang tepat dalam air
minum dibutuhkan 6-10 gram kaporit tiap 1.000 liter air. Namun jika
kaporit yang dimiliki hanya berkonsentrasi 50%, dosis kaporit yang
digunakan menjadi dua kali lipat, yaitu 12-20 gram tiap 1.000 liter air
(Mulyantono dan Isman, 2008).
Efek
pemberian kaporit/klorin diantaranya akan meningkatkan pH air karena
kaporit bersifat basa. Rasa dan bau air minum juga akan berubah sehingga
menurunkan nafsu minum ayam. Jika kaporit/klorin digunakan terus
menerus, maka ayam bisa mengalami iritasi saluran pencernaan dan mikroba
menguntungkan dalam saluran pencernaan bisa mati. Oleh sebab itu, air
yang mengandung kaporit/klorin harus didiamkan terlebih dahulu ± 20
menit sebelum diberikan ke ayam. Tetapi, jika akan dilakukan vaksinasi,
air berkaporit tersebut harus didiamkan dulu selama 24 jam sebelum
digunakan untuk melarutkan vaksin. Setelah itu bisa ditambahkan Medimilk 10 gram tiap 5 liter air. Biarkan selama 15-30 menit, baru campurkan vaksin ke dalamnya.
Desinfektan/antiseptik selain kaporit/klorin yang juga bisa Bapak gunakan untuk sanitasi air minum adalah Desinsep. Desinsep
mengandung chloramine T yang bekerja secara aktif membunuh bibit
penyakit seperti bakteri, virus, jamur dan spora dengan cara
mengoksidasi (oksidator), menghambat metabolisme, mengganggu struktur
dan sintesa protein maupun asam nukleat dari bibit penyakit tersebut.
Pemberian Desinsep sesuai dosis dan aturan pakai tidak akan
menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan maupun organ tubuh ayam
lainnya serta tidak menimbulkan perubahan rasa, bau dan warna pada air
minum.
Pemberian
air berkaporit dapat dilakukan mulai dari DOC sampai ayam dewasa untuk
meminimalisir bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh ayam. Sebagai
usaha pencegahan adanya kontaminasi mikroba dan agar mikroba
menguntungkan di usus ayam tidak terganggu, program sanitasi air minum
dapat dilakukan dengan sistem pemberian 3-2-3 yaitu 3 hari pemberian
antiseptik, 2 hari air minum biasa dan 3 hari pemberian antiseptik lagi.
Saat terjadi outbreak penyakit, pemberian antiseptik dapat
dilakukan malam hari setelah pengobatan selesai dilakukan. Yang perlu
diperhatikan pula saat program sanitasi air yaitu waktu kontak
antiseptik di air, terutama jika menggunakan klorin atau chloramine T
minimal didiamkan selama 15-30 menit baru kemudian diberikan ke ayam.
Selain itu juga jangan melarutkan antiseptik bersamaan dengan obat,
vitamin atau vaksin karena dapat menurunkan potensi obat, vitamin atau
vaksin tersebut.
Agar
program sanitasi air optimal tentunya harus didukung dengan pembersihan
peralatan minum terutama bak penampung dan pipa saluran air, karena
disini paling mudah timbul biofilm. Biofilm ini menjadi
tempat tumbuhnya mikroba patogen dan tidak bisa diatasi hanya dengan
sanitasi. Oleh karena itu lakukan pengurasan rutin/ flushing dan jika diperlukan gunakan hidrogen peroksida (H2O2)
15-20 ppm, asam sitrat 1,5-2 g/l atau asam cuka 8 ml/l pada air yang
akan digunakan untuk pembersihan bak/pipa saluran air. Satu kandang satu
bak penampung sehingga memudahkan saat proses pembersihan.
Yang
juga perlu diperhatikan adalah pada DOC umur-umur awal padat dengan
jadwal vaksinasi, sehingga pemberian air berkaporit harus diminimalkan.
Pemberian Medimilk atau Netrabil pada air minum yang
mengandung kaporit sebelum vaksinasi/pengobatan dilakukan, dapat
menurunkan efek negatif dari kaporit tersebut sebelum vaksinasi.(http://info.medion.co.id).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar